Eksotisme Pantai Klayar

Pacitan merupakan salah kabupaten di pesisir pantai selatan dan terkenal dengan pantai-pantai eksotisnya, salah satunya adalah pantai Klayar. Pantai Klayar berada di Kecamatan Donorojo, Pacitan, Jawa Timur. Sekilas teringat pantai Menganti di Kebumen hanya saja yang ini jauh lebih terawat dan dikelola dengan baik sebagai objek wisata. Kita akan disuguhi banyak pemandangan alam yang memukau, mulai dari sphinx, seruling samudra, sampai "air terjun" khas pantai ini.

 

Perjalanan kali ini nggak ada planing sama sekali, h-1 siang awalnya mau ke gunung Nglanggeran di Gunungkidul eh malemnya kepikiran ke pantai Klayar. Langsung dah woro-woro ke temen kos dan akhirnya ditentukan kita berangkat berlima, aku, Vikry, Safri, Ferri, dan Reza. Dan di antara kita berlima nggak ada yang tau jalan ke sana, tanya temen dan cuma dapat arahan lewat barat waduk Wonogiri, that's all -__-
Oke. Jam 7 pagi kami sudah siap. Setelah mampir sarapan di belakang kampus kami pun berangkat. Perjalanan sampai waduk Wonogiri paling hanya 1 jam. Tapi setelah itu kami sudah blank dengan jalan di depan. Setelah tanya-tanya orang di jalan, akhirnya masuk juga ke kabupaten Pacitan dan nggak jauh dari situ ada plang jalan yang menunjuk arah kanan ke pantai Klayar. Sempet nggak percaya akhirnya tanya orang sekalian isi bensin. Yap. bener ternyata jalannya. Walaupun jalannya kecil tapi (awalnya) bagus -__- Dan setelah sekitar 3 km, akhirnya kaya offroad juga. Sumpah ini jalan paling parah yang pernah tak lewati. Sekitar setengah jam lebih ber-offroad ria akhirnya sampai juga di pantai Klayar.

Hampir seluruh pesisir pantai Klayar didominasi batu karang dan ombaknya besar jadi kita tidak diperbolehkan untuk mandi di pantai. Tapi sebagai gantinya kita akan disuguhi panorama yang sangat eksotis dari pantai ini. Di sebelah timur terdapat laguna yang cantik, di mana saat ombak menghempas batu karang menghasilkan efek air terjun kecil yang indah. Bergeser ke timur lagi kita bakal bertemu patung batu yang terlihat seperti sphinx. Dan di balik batu yang menyerupai sphinx itu kita akan disuguhi air mancur alami atau biasanya disebut seruling samudra oleh penduduk sekitar. Hanya saja kita harus merogoh kocek lagi jika ingin melihatnya, karena area ini berbahaya jadi diharuskan bersama dengan pemandu.